Sejarah

       Desa Tanjung Leban pada mulanya adalah daerah yang terisolir dari kehidupan luar, dibarat, timur dan selatan merupakan hutan belantara yang sangat lebat yang dipenuhi hewan-hewan buas yang teretak di sumatra. Di sebelah utara terdapat tiga arus selat yaitu, Selat Rupat, Selat Bengkalis dan Selat Melaka. Tanjung leban telah ada sejak pada zaman kerajaan siak yang ditandai dengan nama-nama tempat seperti :
  1. Sungai Merambung

Tempat ini adalah sebuah sungai yang dipercayai sebagai pos dan tempat persinggahan pembesar dan hulu balang kerajaan siak.

      2. Sungai Lancur Darah


Sungai ini dinamakan lancur darah karena dipercayai sebagai  tempat terjadinya perperangan prajurit kerajaan siak melawan perampok atau bajak laut di selat melaka.

       3. Sungai Raja


          Sungai ini dipercayai karena raja pernah singgah di sungai ini pada zaman dahulu.
Pada zaman dahulu Desa Tanjung Leban hanyalah tempat persinggahan, bukan tempat tinggal atau menetap. Pada tahun 1934 baru ada pemukiman masyarakat disekitar sungai tanjung leban besar dan sungai tanjung leban besar yang membuka lahan perkebunan dan bercocok tanam seperti menanam padi, karet dan pinang. Ini adalah rombongan orang yang pertama yang tinggal dan membuka Desa Tanjung Leban. Masuklah rombongan kedua yang memasuki dan tinggal di Desa Tanjung Leban, pada saat itu hasil tanaman melimpah ruah dan untuk memantapkan keyakinan agar terus tinggal di Desa Tanjung Leban maka pergilah Ucu Saleh yang merupakan orang yang pertama membuka desa tanjung leban untuk meminta nasehat dan pandangan kepada Tuan Syeh Kalipah Aris di Bagan. Menurut pendapat dan pandangan Tuan Syeh, diujung kalimat Tanjung Leban bermakna susu negeri yang baik, bertanah jantan dan atas izin Allah Tanjung Leban kelak akan menjadi negeri yang maju. Setelah mendengarkan nasehat dan pandangan dari Tuan Syeh maka bertambah teguh pendirianya untuk tetap tinggal di Tanjung Leban sampai akhir hayatnya.

           Untuk administrasi pemerintahan ditunjuklah saudara Jumari, kemudian digantikan dengan saudra Zainal sebagai wakil untuk Tanjung Leban oleh penghulu Desa Sepahat, yang mana diwaktu itu Desa Tanjung Leban masih satu kepemerintahan Desa Sepahat yang dipimpin oleh Syah Budin sebagai Kepala Desa. Kemudian digantikan pak Ahmad bin Saleh Sebagai RW dan pak Mustafa bin Sidik sebagai RT.

          Pada tahun 1993 maka diangkatlah pak Suratmin sebagai kepala dusun yang pertama di Tanjung Leban, sedangkan RW adalah pak Ahmad Saleh, RT pak Mustafa dan BPD adalah pak Salimin. Ketika itu Desa Sepahat dipimpin oleh H. Anwar sebagai kepala desa. Berawal dari tahun 1993 Tanjung Leban disebut dengan Dusun Bakti dan dibukalah juga jalan lintas Dumai Pakning yang membuat Tanjung Leban semakin berkembang. Pada bulan juli tahun 2002 atas keinginan masyarakat serta Tokoh – tokoh masyarakat yang tergabung dalam dua dusun yaitu, dusun Bakti dan dusun Air Raja mengajukan pemekaran desa. Adapun tujuan dari pemekaran desa dimaksut antara lain untuk mempermudah bagi masyarakat dalam urusan administrasi pemerintahan, ketertiban dan pembagunan. Adapun  sebab dari pemekaran tersebut dikarnakan Tanjung Leban jauh dari pusat pemerintahan Desa Sepahat. 

           Kemudian pada tahun 2004 Tanjung Leban telah disahkan menjadi Desa yang ditandai dengan keluarnya peraturan daerah Kabupaten Bengkalis No 09 Tahun 2004, tentang pembentukan Desa Tanjung Leban Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis. Tahun 2006 maka dilantiklah saudara Mahadar bin Ahmad Saleh sebagai Kepala Desa Tanjung Leban yang pertama dengan masa bakti dari tahun 2006 sampai 2012. Didalam masa pemerintahanya beliau membentuk tata pemerintahan desa seperti : LKMD, BPD, PKK, LINMAS, FKPM, KPM, LAMR, KARANG TARUNA, REGDAM, KEPALA DUSUN, RW dan RT. Kemudian beliau juga menertibkan batas desa dan mengembangkan sektor perekonomian, pembagunan, perkebunan, perternakan dan nelayan.

            Pada tahun 2012 dilanjutkan dengan pemilihan priode kepala desa yang kedua, maka ketika itu terpilihlah H. Atim bin Atan Jais sebagai Kepala Desa Tanjung Leban untuk masa bakti priode 2012 sampai tahun 2018. Didalam masa pemerintahanya sebagai Kepala Desa beliau meneruskan dan menertibkan lagi pembagunan yang telah ada didalam segala bidang. Dari kedua kepala Desa tersebut Desa Tanjung Leban telah banyak mengalami perubahan yang pesat baik dari bidang perekonomian, pembagunan, sosial dan budaya.